1. Sering melakukan maksiat dan jatuh kepada yang haram.
2. Hatinya menjadi keras dan tidak mempan peringatan.
3. Tidak mersakan nikmatnya ibadah serta sulit khusyu' dalam sholat.
4. Terasa malas dalam melakukan ketaatan dan ibadah kepada Allah.
5. Sempit dada, kurang sabar dan cepat mengeluh.
6. Malas membaca Al Qur'an dan tidak terkesan dengan peringatannya.
7. Malas berdzikir dan beribadah kepada Allah.
8. Tidak merasa marah melihat larangan larangan Allah dilanggar.
9. Senang terkenal dan ingain dipuji manuasia.
10. Menjadi bahil dan pelit dengan hartanya.
11. Suka mengatakan apa yang tidak diperbuat.
12. Menganggap biasa hal hal yang makruh dan syubhat.
13. Menganggap remeh kebaikan kebaikan yang kecil.
14. Tidak prihatin dengan penderitaan kaum muslimin.
15. Pecah hati dengan saudara seiman yang dicintai karena Allah.
16 .Hilangnya rasa tanggung jawab kepada agama
17. Merasa senang bila saudaranya kehilangan nikmat.
18. Labil dan hilang keseimbangan ketika ditimpa musibah.
19. Suka adu melut dan berdebat.
20. Hatinya sangat bergatung kepada dunia.
21. Senang mengutip perkataan manusia yang tidak mengenal Allah. sebagai referensi dari pada kalam Allah dan sunnah Rasulullah dan para ulama' 'amilin.
22. Terlalu berlebihan dam melayani dirinya dan keluarganya, seperti masalah makanan, pakaian,rumah kendaraan dan seterusnya.
Formula Iman memuat tulisan tulisan yang di harapkan dapat menjaga dan meningkatkan Iman.Karena kesuksesan yang sejati bermula dari pancaran Iman
Jumat, 15 April 2011
Tanda Tanda Iman Lemah
Setamat SD, saya terlempar ke salah satu pesantren di jawa timur di dekat kampung halaman saya.Disitulah saya kemudian menemukan potensi diri saya, seperti kemampuan membaca kitab kitab berbahsa arab, berbicara dihadapan orang banyak, yang memang menjadi produk unggulan di tempat saya nyantri. Setelah sebelas tahun di pesantren saya kemudian terlempar ke jakarta dan mendalami ilmu ilmu lanjutan di salah satu perguruan tinggi islam di jakarta. Kemudian di kota inilah saya bermuqim, berkeluarga dan punya anak.Dan terus tidak pernah berhenti belajar, belajar dan belajar sambil banyak mengisi di majlis majlis taklim, pondok pesantren, dan terkadang di minta menjadi pembicara publik berkaitan dengan pengembangan kepribadian, keislaman dan renovasi spiritual di berbagai tempat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar